Tangerang Selatan (22/7)—Ikatan Taruna Meteorologi dan Klimatologi (ITMKG) dan Ikatan Taruna Instrumentasi (ITARSI) Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) menyelenggarakan kegiatan Open Discussion secara daring dengan tema “Sistem Peringatan Dini Banjir di Kecamatan Pondok Aren”. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 22 Juli 2023 yang dihadiri oleh Taruna/i STMKG program studi Meteorologi, Klimatologi, dan Instrumentasi-MKG.
Sesi pemaparan materi
Sumber: Dokumentasi Panitia
Open Discussion ini diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Pembawa Acara, Muhammad Aulia Zikri yang menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan ini sangat penting karena merupakan salah satu bentuk penelitian serta langkah pengabdian STMKG kepada masyarakat. Acara kemudian diserahkan kepada moderator, Daniar Ihza Carundyatama yang memandu sesi pemaparan oleh pemateri hingga sesi diskusi.
Pemaparan pertama berjudul “Peringatan Dini Banjir Berbasis IoT (Studi Kasus: Pondok Aren” dibawakan oleh Agustina Rachmawardani, M.T. selaku Sekretaris Prodi Instrumentasi-MKG. Dalam paparannya, Agustina secara lengkap menjelaskan mekanisme sistem peringatan dini ini, mulai dari komponen sensor yang digunakan, perangkat komunikasi Internet of Things (IoT), serta pemeliharaan rutinnya. Saat ini, STMKG telah berhasil mengintegrasikan sensor banjir berbasis IoT pada beberapa lokasi, diantaranya di Perigi Lama, Jurang Mangu Barat, dan Pondok Pucung. Agustina menegaskan bahwa dengan sistem peringatan dini banjir ini, masyarakat dan tim STMKG dapat dengan mudah memantau ancaman bencana banjir yang pada akhirnya dapat meminimalisir potensi kerugian.
Sesi dilanjutkan dengan pemaparan kedua oleh Dr. Giarno, S.Si., M.Si., yang menjabat sebagai Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Materi yang disampaikan berjudul “Pentingnya Optimalisasi Informasi Cuaca dan Iklim.” Dalam paparannya, Giarno menjelaskan bahwa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki peran yang sangat penting dalam menyediakan data meteorologi, klimatologi, dan geofisika kepada masyarakat serta untuk pertukaran data internasional. Dengan demikian, Giarno mendorong untuk optimalisasi dan pemanfaatan maksimal dari peralatan yang tersedia agar BMKG dapat menjaga kualitas data demi prediksi yang lebih akurat.
Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi. Pada sesi ini, dapat dilihat ketertarikan besar dari Taruna/i STMKG terkait topik yang dibahas. Diskusi berlangsung secara aktif dan efektif dengan pembahasan dua arah antara pemateri dengan audiens. Melalui kegiatan Open Discussion ini, diharapkan terjadi peningkatan signifikan pada wawasan dan ketertarikan Taruna/i STMKG terhadap pengembangan teknologi dan informasi untuk pengabdian kepada masyarakat.
Pewarta: Ahmad Meijlan Yasir